Zero Baseline Test adalah salah satu jenis kalibrasi GPS. Kegiatan ini
dilakukan untuk menguji kualitas antena, receiver, kabel dan software
pengolahan data GPS. Konsepnya adalah menggunakan 2 buah receiver GPS
untuk melakukan pengukuran menggunakan 1 buah antena. Untuk melakukanya
membutuhkan alat tambahan yang disebut splitter. Splitter berfungsi
untuk membagi kabel yang terhubung ke antena kepada 2 buah receiver.
Perhatikan gambar berikut ini !
Antena GPS menangkat signal dari satelit lalu dikirim ke splitter dan
dibagi menuju kedua receiver. Hasil yang didapatkan pada kedua receiver
harusnya sama karena bersumber dari antena yang sama. Jika terjadi
berbedaan hasil berarti salah satu GPS mengalami masalah. Salah satu
receiver yang digunakan sebaiknya sudah dikalibrasi terlebih dahulu oleh
kontributor yang menjual alat GPS. Receiver tersebut dijadikan acuan
terhadap receiver yang lain.
Pengukuran GPS Zero Baseline Test menggunakan spesifikasi sebagai berikut :
Lama pengamatan : Minimal 10 menit
Logging Interval : Maksimal 15 detik
Jumlah Satelit : Minimal 5 Satelit
GDOP : Maksimal 6
Elevation mask : 10-15 derajat
Ket : Spesifikasi diatas bersumber dari JUPEM (Jabatan Ukur dan Pemetaan Malaysia)
Hasil yang didapat dari kedua receiver adalah nilai tinggi. Perbedaan
nilai tinggi dari kedua buah receiver harus kurang dari 1,4 milimeter
(JUPEM). Jika lebih dari 1,4 milimeter maka alat harus dikembalikan
kepada distributor untuk pengujian lebih lanjut. Pengujian sebaiknya
dilakukan 2 kali, menggunakan masing masing antena receiver yang diuji.
Berikut contoh hasil uji Zero Baseline Test :
Selain Zero Baseline Test masih ada metode kalibrasi GPS yang lain,
Sekian dan Terimakasih


